Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Jampe Nguseup: Menyelami Keajaiban Doa Mancing Berdasarkan Al-Qur'an

Jampe Nguseup: Menyelami Keajaiban Doa Mancing Berdasarkan Al-Qur'an
Jampe nguseup, doa mancing dari Al-Quran
JAMPE SUNDA - Mancing bukan sekadar aktivitas olahraga atau hobi semata, tapi juga bisa menjadi momen spiritual yang penuh makna. Dalam kekayaan ayat suci Al-Qur'an, terdapat doa-doa istimewa yang berkaitan dengan mancing. Melalui tulisan ini, kita akan menjelajahi doa mancing ikan yang terdapat dalam Al-Qur'an dan merenungkan makna mendalam di baliknya.

1. Doa Mancing dari Surat Fatir Ayat 2 dan 3:

مَا يَفْتَحِ اللّٰهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۚوَمَا يُمْسِكْۙ فَلَا مُرْسِلَ لَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Maa yaftahillahu lin-nasi mir rahmatin fa la mumsika laha, wa ma yumsik fa la mursila lahu mim ba'dih, wa huwal-azizul-hakim.

Doa mancing yang pertama terdapat dalam surat Fatir ayat 2 dan 3, yang berbunyi: "Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Fatir ayat 2)

Dalam ayat ini, kita diajak untuk merenungkan kebesaran Allah yang memiliki kuasa penuh atas segala rahmat. Doa ini memberikan harapan kepada para pemancing bahwa rezeki yang mereka cari tidak akan pernah tertahan jika dikehendaki oleh Allah.

2. Doa Nabi Sulaiman dari Surat as-Sad Ayat 35:

قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Doa yang kedua datang dari surat as-Sad ayat 35, yang merupakan doa Nabi Sulaiman: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (QS. Sad ayat 35)

Doa ini mengandung permohonan ampun dan keberkahan dalam usaha mencari rezeki. Dalam aktivitas mancing, doa Nabi Sulaiman ini menjadi inspirasi bahwa keberhasilan datang dari ridha Allah.

3. Ingatlah Nikmat Allah dari Surat Fatir Ayat 3:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَٰلِقٍ غَيْرُ ٱللَّهِ يَرْزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ

Ayat terakhir yang menjadi pijakan bagi doa mancing terdapat dalam surat Fatir ayat 3: "Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?" (QS. Fatir ayat 3)

Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat rezeki yang diberikan oleh Allah. Dalam konteks mancing, kita diajak untuk merenungkan keunikan dan keindahan ciptaan-Nya yang termanifestasi dalam ikan sebagai salah satu rezeki-Nya.

Penutup:

Doa-doa mancing dari Al-Qur'an bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan petunjuk dan panduan spiritual bagi para pemancing. Melalui pemahaman mendalam terhadap makna doa-doa ini, setiap lekuk air dan goyangan joran menjadi bagian dari ikhtiar yang disertai doa kepada Sang Pencipta. Maka, dalam setiap tindakan mancing, mari kita selalu meresapi makna doa, sebab dalam setiap getaran air, ada keagungan dan keajaiban yang Allah ciptakan.***