Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Panggal atau Gangsing: Menghidupkan Kembali Pesona Mainan Tradisional

Mainan tradisional Panggal atau Gangsing
Mainan tradisional Panggal atau Gangsing
JAMPE SUNDA - Di tengah gemerlapnya era digital, kenangan akan mainan tradisional seringkali tenggelam dalam arus waktu. 

Namun, di balik canggihnya teknologi, tetaplah ada pesona yang tersimpan dalam mainan-mainan sederhana dari masa lalu. 

Salah satu di antaranya adalah panggal atau gangsing, mainan klasik yang memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang.

Keajaiban Panggal

Panggal atau gangsing bukanlah sekadar mainan biasa. 

Mereka adalah karya seni yang mampu berputar pada poros dan menjaga keseimbangan pada titik tertentu.

Merupakan salah satu mainan tertua yang dapat ditemukan di berbagai daerah, panggal tidak hanya menjadi favorit anak-anak, tetapi juga dinikmati oleh orang dewasa sebagai sumber hiburan.

Mayoritas panggal dibuat dari kayu yang diukir dengan indah, namun seiring berjalannya waktu, bahan plastik dan material lain mulai menggantikan peranannya. 

Tali panggal, yang dahulu terbuat dari anyaman kulit pohon, kini seringkali menggunakan nilon. 

Panjang tali panggal bervariasi, disesuaikan dengan panjang lengan yang memainkannya.

Dari segi bentuk, panggal memiliki variasi yang menarik. 

Mulai dari yang berbentuk bulat lonjong, hingga yang menyerupai kerucut atau jantung. 

Selain itu, jenis panggal juga beragam, seperti panggal adu bunyi, adu putar, dan adu pukul. 

Memainkannya pun tak sulit, asalkan tidak ragu melemparkannya ke tanah.

Tradisi dan Tantangan

Panggal adu pukul seringkali menyisipkan paku di dalamnya. 

Dalam permainan, siapa yang panggalnya pecah dianggap kalah. 

Sedangkan dalam panggal adu putar, ketahanan berputar menjadi fokus utama. 

Permainan panggal umumnya melibatkan beberapa peserta, baik secara individu maupun dalam kelompok.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, tradisi memainkan panggal semakin meredup. 

Kurangnya upaya pelestarian mainan tradisional dan pengaruh budaya asing membuatnya semakin terpinggirkan. 

Di tengah arus modernisasi, generasi muda jarang memiliki kesempatan untuk mengenal dan mencoba mainan ini. 

Banyak yang hanya mengenal nama panggal tanpa benar-benar memahami pesonanya.

Menghidupkan Kembali Pesona Panggal

Meski terancam kepunahan, pesona panggal tidaklah hilang begitu saja. 

Banyak upaya pelestarian dan penyelamatan budaya tradisional yang dilakukan oleh berbagai pihak. 

Mulai dari komunitas lokal hingga lembaga pemerintah, semangat untuk menjaga warisan nenek moyang tetap menyala.

Selain itu, pengetahuan tentang keberadaan panggal pun semakin tersebar luas, terutama melalui media sosial dan acara budaya. 

Dengan demikian, harapan untuk menghidupkan kembali pesona mainan tradisional ini tidaklah mustahil.

Video Cara Membuat Panggal


Kesimpulan

Panggal atau gangsing bukanlah sekadar mainan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan. 

Melalui upaya pelestarian dan pengetahuan yang lebih luas, kita dapat menghidupkan kembali pesonanya untuk dinikmati oleh generasi-generasi mendatang. 

Mari jaga kekayaan budaya kita agar tidak pudar ditelan zaman, termasuk pesona mainan tradisional seperti panggal ini.***

Mainan tradisional Panggal atau Gangsing
Mainan tradisional Panggal atau Gangsing

Mainan tradisional Panggal atau Gangsing
Mainan tradisional Panggal atau Gangsing

Mainan tradisional Panggal atau Gangsing
Mainan tradisional Panggal atau Gangsing

Mainan tradisional Panggal atau Gangsing
Mainan tradisional Panggal atau Gangsing